Sistem Pendidikan Full Day School Mengatasi Kenakalan Remaja

Sistem Pendidikan Full Day School Mengatasi Kenakalan Remaja

Karakter peserta didik itu perlu dibentuk melalui pendidikan dengan sistem yang terpadu. Hal itu berkaitan dengan tujuan yang ingin dicapai melalui proses pembelajaran di sekolah yaitu mencetak generasi bangsa yang memiliki akhlak dan etika. Kasus kenakalan remaja yang terjadi di tanah air bermula dari pendidikan dan sistem yang diterapkan di sekolah-sekolah. Proses Kegiatan Belajar Mengajar yang ada ternyata belum mampu menghadapi tantangan arus globalisasi dan teknologi. Mereka hanya mengerti dan faham arti pentingnya menjaga batasan norma sebatas di ruang kelas dan di lingkungan sekolah saja. Maka tawaran sistem pendidikan full day school yang artinya kegiatan belajar mengajar di sekolah sampai sore sangat perlu diapresiasi untuk menanggulangi dan meminimalisir kasus kenakalan remaja.

Mutu pendidikan akan meningkat bila sistem yang diterapkan pas dengan kebutuhan masyarakat saat ini. Beberapa sekolah terpadu yang telah menerapkan full day school telah dipercaya para orang tua murid yang khawatir anaknya terjerumus pada pergaulan bebas. Walau harus mengeluarkan biaya yang lebih dari sekolah pada umumnya, namun dengan menyekolahkan anaknya di sekolah terpadu tersebut paling tidak para orang tua merasa tenang sebab mereka hanya bisa pulang ketika sore hari.

Program pendidikan full day school dan bahkan dengan sistem boarding saat ini menjadi lembaga pendidikan yang trend dan bahkan menjadi sekolah unggulan. Para peserta didik di tempat tersebut mereka akan terbentuk kepribadian yang mandiri, komunikatif, pandai bergaul, disiplin dan tentunya akan terhindar dari pergaulan zaman yang negatif.

Dalam rangka menanggulangi kenakalan remaja melalui pola pengasuhan yang diterapkan di full day school dapat menjadi solusi untuk mengatasinya. Sekolah penuh hari di lembaga pendidikan selain memiliki keuntungan buat anak dan para orang tua, namun juga bagi pemerintah dalam rangka melahirkan generasi penerus yang berkarakter sabar, ulet dan menyukai tantangan. Karena mereka terbiasa hidup dalam bingkai aturan serta kedisiplinan yang bila suatu saat mereka bebas keluar di masyarakat telah tertanam filter kebebasan pada dirinya.

Dampat positif dan negatif penerapan sistem full day school kepada institusi lembaga pendidikan tidaklah bisa dipungkiri. Meningkatnya antusias masyarakat menyekolahkan kepada sekolah tersebut menjadi efek positif namun anak merasa jenuh karena merasa terkurung menjadi tantangan guru-guru dan warga sekolah yang ada membuat suasana belajar yang menyenangkan. Kesempatan anak-anak mengikuti berbagai aktifitas di dalam sekolah bila diwadahi dengan baik dalam waktu durasi yang lama maka potensi mereka akan tersalurkan dengan optimal.

Oleh karena program pendidikan belajar sehari penuh itu lebih banyak manfaatnya maka mari beri kesempatan untuk lembaga-lembaga tersebut agar eksistensinya terus ada. Pendidikan pondok pesantren sebagai contoh lembaga Islam terpadu telah terbukti menelorkan alumninya menjadi masyarakat yang baik dan bila menjadi pejabat mereka akan jujur, amanah dan tidak terpikirkan melakukan korupsi.

Wacana kemendikbud di era presiden Jokowi akan melegalisasikan dan juga menerapkan sistem pendidikan full day school untuk semua jenjang sekolah merupakan langkah baik yang luar biasa. Ini semua atas pertimbangan begitu maraknya terjadi kenakalan remaja serta nilai-nilai karakter budi luhur luntur akibat pergaulan arus globalisasi. Semoga ini akan segera terealisasi secepatnya.


Artikel Terkait
share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Srima Pom Mini, Published at 13.56