Komponen-komponen Perencanaan Pendidikan

Komponen-komponen Perencanaan Pendidikan

Komponen-komponen Perencanaan Pendidikan - Pendapat para ahli sepakat menyatakan bahwa ada lima hal yang menjadi ciri-ciri suatu sistem. 1) sistem merupakan himpunan bagian-bagian, 2) bagian-bagian itu saling berkaitan, 3) masing-masing bagian bekerja secara mandiri dan bersama-sama, 4) ditujukan untuk mencapai tujuan bersama, 5) terjadi dalam lingkungan yang kompleks.

Pendidikan sebagai suatu sistem, berarti pendidikan memiliki komponen-komponen. Komponen pendidikan terdiri dari:
  1. Masukan (input). Yang menjadi masukan dalam sistem pendidikan adalah calon peserta didik.
  2. Masukan Instrumental (instrumental input). Masukan intrumental dari sistem pendidikan terdiri atas tujuan pendidikan, kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, ideologi, serta pengelolaan, penilaian, pengawasan, dan peran serta masyarakat.
  3. Masukan Lingkungan (enviromental input). Masukan lingkungan sistem pendidikan terdiri dari geografi, demografi/lingkungan fisik, agama, fasilitas dan budaya, politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan dan keamanan.
  4. Proses (process) Proses dalam sistem pendidikan merupakan kegiatan pembelajaran yang diberikan kepada siswa yang menjadi input dunia pendidikan, sampai siswa tersebut tamat dari suatu tingkat pendidikan.
  5. Keluaran (output) Keluaran dari sistem pendidikan adalah siswa yang telah memperoleh proses pembelajaran dalam masa waktu tertentu dan telah dinyatakan lulus dan berhak untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi, atau terjun ke dunia kerja.
Kelima bagian atau komponen pendidikan di atas, saling berkaitan dan saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Proses pembelajaran baru akan terjadi jika ada calon siswa yang akan menjadi objek dari proses pembelajaran. Tanpa kehadiran tenaga kependidikan, kurikulum, sarana dan prasarana, dan komponen instrumental input lainnya, proses pembelajaran belum bisa terlaksana, meskipun telah ada calon siswa sebagai input sistem pendidikan.

Pengaruh dan peran serta dari enviromental input, tidak bisa kita abaikan. Kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan, akan mempengaruhi proses pembelajaran. Pengaruhnya bisa berupa perubahan kurikulum, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, pengadaan media pendidikan, dan sebagainya. Faktor ekonomi keluarga calon siswa, akan berpengaruh terhadap kesiapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Demikian pula halnya dengan situasi sosial masyarakat yang memiliki pengaruh yang kuat terhadap implementasi dari sebuah kurikulum. Intinya, segenap aspek-aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, akan ikut mempengaruhi sistem pendidikan.

Pelaksanaan proses pendidikan itu sendiri, juga akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan dari sistem pendidikan. Pengelolaan kelas yang efektif oleh tenaga kependidikan, penggunaan media pendidikan yang tepat dan variatif, serta kemampuan tenaga kependidikan untuk memvariasikan metode pengajaran, merupakan tiga hal penting dalam proses pembelajaran. Ketiga hal ini memegang peranan penting dalam menjaga dan meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan terjaganya motivasi belajar siswa, diharapkan tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Keluaran dari suatu tingkat pendidikan merupakan input bagi tingkat pendidikan yang lain, atau merupakan aset tenaga kerja bagi dunia kerja. Untuk itu, keberhasilan suatu sistem pendidikan sering dinilai dari bagaimana kualitas keluaran dari sistem pendidikan tersebut. Keluaran yang berkualitas, merupakan masukan yang baik bagi sistem pendidikan di tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Keluaran yang berkualitas juga merupakan tenaga kerja yang sangat dibutuhkan oleh dunia kerja sekarang ini. Keluaran berkualitas ini sangat ditentukan oleh empat komponen sistem pendidikan lainnya.


Artikel Terkait
share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Aswan Blogger, Published at 12.00