Iklim Sekolah

Iklim Sekolah

Iklim yang terjadi disetiap sekolah tercermin dalam sistim kehidupan yang berlaku pada semua warga sekolah dan mempunyai kekhususan serta keunikan tersendiri. Seperti telah di uraikan di atas bahwa lingkungan sosial mempunyai pengaruh yang penting pada kepuasan siswa, belajar, dan perkembangan pribadi.

Hoy dan Miskel menyatakan Iklim menunjuk pada “atmosfir” dari sekolah. Instrumen untuk mengukur atmosfir ini dikembangkan olehnya dan dinamakan Colledge Characteristics Index (CCI) yang bertujuan untuk mengukur lingkungan sekolah secara global dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa tentang lingkungannya. Indikator instrumen meliputi: hubungan fakultas dengan siswa, peraturan dan keteraturan metode pembelajaran dan fasilitas. Tugas siswa adalah menjawab pernyataan dengan “Ya” dan “tidak” dari butir pertanyaan tersebut.[1]

Davis dan Newstrom mengembangkan beberapa instrumen untuk mengukur iklim organisasi meliputi unsur: kualitas kepemimpinan, kadar kepercayaan, komunikasi ke atas dan ke bawah, perasaan melakukan pekerjan yang bermanfaat, tanggung jawab, imbalan yang adil, tekanan pekerjaan yang nalar, kesempatan, pengendalian, struktur dan birokrasi yang nalar, keterlibatan pegawai dan keikutsertaan.[2] Hal ini senada dengan pendapat James Mc Intyre (1972) dalam Sergiovanni dimana dimensi iklim adalah Conformity, responsibility, reward, team spirit, clarity, standars, dan leadership.[3]

Iklim adalah keseluruhan nilai-nilai, norma, dan kepercayaan dan cara berfikir warga sekolah. Menurut Rossow, iklim sekolah merujuk pada keseluruhan ciri dari sekolah. Hal itu menggambarkan bagaimana para guru dan siswa merasa aman, tenteram, nyaman di sekolah. Menurut Newell, iklim organisasi merujuk pada hubungan dalam suatu organisasi sebagai sesuatu yang mempengaruhi pengalaman orang-orang dalam situasi itu”.[4] Sedangkan penelitian Kusumastuti(2001) dimensi iklim organisasi terdiri dari struktur tugas, promosi, sentralisasi keputusan, tekanan pada prestasi, tekanan pada pelatihan dan pengembangan, keamanan versus resiko, keterbukaan versus ketertutupan, pengakuan dan umpan balik, status dan semangat, kompetensi dan keluwesan organisasi secara umum.[5]

Hoy dan Miskel menjelaskan iklim merupakan susunan dari suatu karekteristik internal yang membedakan satu sekolah dengan sekolah lain dan mempengaruhi perilaku masyarakat. [6]

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa iklim sekolah adalah tatanan kehidupan sosial sekolah yang mencerminkan bagaimana komunikasi terjadi antar warga sekolah meliputi: kepercayaan, dukungan, keterbukaan dalam komunikasi dan kerja sama antar warga sekolah.

Referensi Daftar Pustaka
[1] http://www.jstor: .org/pss/1084373
[2]Newstrom.(1990). Human resource management.New Jersey:Prentice Hall
[3] Thomas J. Sergiovanni.(1987). Educational Governance and Administration.New Jersey:Prentice Hall,inc, h.405
[4] Clarence A. Newell (1978)., Human Behavior in Educational Administration .New Jersey: Prentice-Hall, Inc.,h. 170.
[5] Dyah Kusumastuti .(2001). Manajemen Pengembangan Perguruan Tinggi. ITB Bandung, Disertasi PPS UPI Bandung , tidak diterbitkan
[6]Hoy dan Miskel. (1999). Educational Administration. New York: Mc Graw Hill.


Artikel Terkait
share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Aswan Blogger, Published at 14.00