Keistimewaan istigfar itu banyak sekali, diantaranya ; terhapus kesediah, terselesaikan beban permasalahan, memperoleh rizki dari yang tak terduga. Hal ini sebagaimana informasi dari sabda Nabi Saw dalam satu hadits sohih yang diterima dari Ibnu Abbas :
"Barang siapa memperbanyak istighfar, maka Allah Swt akan menghapus segala kedukaannya, menyelesaikan segala masalahnya dan memberinya rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka," (Riwayat Ahmad, Abu Daud, an-Nasa'i, Ibnu Majah dan al-Hakim dari Abdullah bin Abbas).Istighfar dan taubat itu mampu menutup dosa, dan ini sudah diyakini oleh kebanyakan orang, meski sedikit yang mengamalkan. Namun kedua prilaku ini mampu membukakan pintu rejeki, bisa jadi, lebih sedikit lagi yang mengetahuinya. Allah Swt berfirman:
"Maka Aku katakan kepada merea: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha pengampun-, Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai,"(Q.S Nuh: 10-12)Taubat mesti dilakukan dengan baik dan benar. Diantara yang harus kita lakukan sebagai bentuk pertaubatan adalah:
- Menahan diri dari perbuatan maksiat (tidak lagi mengulanginya)
- Menyesali perbuatan yang terlanjur dilakukannya.
- Bertekad untuk tidak mengulanginya lagi
- Bila berkaitan dengan seksama, hendaklah meminta kerelaan orang yang dirugikannya, baik dengan mengembalikan barangnya atau meminta untuk memaafkanny.
"Barang siap yang banyak istighfar, Allah akan membebaskannya dari berbagai kedudukan, akan melapangkanya dari berbagai kesempitan hidup, dan memberinya curahan rejeki dari berbagai arah yang tiada diperkirakan sebelumnya,(H.R.Ahmad).
Definisi Istighfar dapat diartikan sebagai permohonan ampunan kepada Allah Swt atas segala dosa dan kesalahan yang pernah dilakukan. Istigfhar juga merupakan suatu bentuk pengakuan atas semua kesalahan yang dilakukan dan pernyataan penyesalan atas semua dosa yang sudah terlanjur dilakukan. Dan dengan memperbanyak istigfhar juga niscaya rezeki kita akan mengalir lancar.
Istilah "Ruwatan" dalam adat jawa, merupakan acara ritual yang berguna untuk mengusir sial atau mengusir segala unsur negatif yang ada di dalam tubuh manusia. Biasanya, karena unsur negatif yang terdapat dalam diri manusia dapat menyebabkan susahnya memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam segala bidang atau susahnya mendapatkan rezeki. Konon katanya unsur ini bisa menghambat arus keberuntungan dalam kehidupan manusia.
Sebenarnya didalam agama islam tidak ada ritual semacam itu. Kita sebagai pemeluk agama islam hendaknya tidak usah melakukan upacara itu. Dengan ritual mandi air yang telah diberi do'a dan biasanya melakukan ritual di tempat yang dianggap sakral atau pemakaman tertentu dapat dikhawatirkan menjurus pada perbuatan yang di tentang agama Islam yaitu Musyrik. Dan ingatlah bahwa Musyrik atau menyekutukan Alloh adalah dosa besar dan merupakan perbuatan dosa yang tidak bisa diampuni.
Dalam agama Islam, mebersihkan diri dari unsur negatif yang ada dalam diri kita bisa kita lakukan sendiri dengan yang sangat mudah. syaratnya yaitu harus dilakukan dengan niat yang sungguh-sungguh. sungguh-sungguh bertaubat kepada Allah swt atas segala kesalahan yang telah kita lakukan dan tidak akan mengulangi kesalahan yang sama, serta memaafkan kesalahan orang lain yang pernah dilakukan kepada kita. Dengan cara yang sederhana ini insyallah diri kita akan bersih dari segala unsur negatif dan akan dibukakan rejeki oleh Allah swt dari berbagai arah yang tidak pernah kita sangkakan atau yang kita perkirakan.
Satu hal lagi yang paling penting, membaca Istighfar haruslah rutin kita lakukan. setiap hari kita hendaknya mempunyai jumlah yang jelas berapa kali dalam membaca istighfar. Bisa 100 kali, 200 kali, tergantung dari kemampuan kita.
Diantara kunci diturunkanya rejeki adalah istighfar (memohon ampunan) dan taubat kepada Allah. ada yang menyangka bahwa istighfar dan tgaubat hanya cukup dengan lisan semata. padahal, tidak demiikian, Imam Nawawi menjelaskan taubat dengan ungkapan, bertaubat daru setiap dosa hukumnya wajib. Jika maksiat (perbuatan dosa) itu antara seorang hamba dengan Allah, yang tidak ada sangkut pautnya dengan hak manusia, maka syarat taubat ada 3.
- Hendaknya ia menjauhi maksiat tersebut.
- Ia harus menyesali perbuatannya (maksiat).
- Ia harus berkiinginan untuk tidak mengulangginya.
Oleh karena itu, kepada orang yang mengharapkan rejeki hendaklah bersegera memperbanyak istighfar, baik dengan ucapan maupun dengan lisan. Terimakasih