Kepala sekolah sbg pimpinan sekolah mempunyai kewajiban membina kebolehan para Pendidik. Dgn kata lain kepala sekolah hendaknya bisa jalankan supervisi dengan cara efektif. Sementara ini pembuatan supervisi di sekolah paling sering tetap bersifat umum. Aspek-aspek yg jadi perhatian kurang terang, sehingga pemberian umpan balik terlampaui umum serta kurang mengarah ke elemen yg dibutuhkan Pendidik. Sementara pendidik sendiripun kadang kurang mendalami manfaat supervisi. Factor ini disebabkan enggak dilibatkannya pendidik dalam perencanaan pengerjaan supervisi. Padahal proses pengerjaan supervisi yg melibatkan pendidik sejak step perencanaan mengizinkan pendidik mengetahui manfaat supervisi bagi dia. Supervisi yaitu pendekatan yg melibatkan pendidik sejak step perencanaan. Supervisi yaitu jawaban yg serasi buat mengatasi kekurangtepatan permasalahan yg berhubungan bersama pendidik terhadap rata-rata. Kepala sekolah di inginkan mendalami serta dapat melakukan supervisi dikarenakan keterlibatan pendidik teramat akbar mulai sejak dari step perencanaan hingga bersama analisis keberhasilannya. Salah satu business buat meningkatkan mutu pendidik yakni lewat proses pembelajaran & pendidik ialah komponen sumber daya manusia yg mesti dibina serta dikembangkan dengan cara tetap menerus biar mampu melakukan fungsinya dengan cara profesional (Sahertian, 2000 : 1). Pembuatan supervisi yg diasumsikan yaitu layanan pembinaan pendidik diinginkan bisa memajukan & mengembangkan pengajaran supaya pendidik bisa mengajar dgn baik serta berdampak kepada menuntut ilmu siswa. Supervisi berfungsi menunjang pendidik dalam mempersiapkan pelajaran dgn mengkoordinasi teori dgn praktik. Pandangan pendidik kepada supervisi condong negatif yg mengasumsikan bahwa supervisi ialah model pengawasan pada pendidik dgn menekan kebebasan pendidik buat mengemukakan input. Faktor ini bisa dipengaruhi sikap supervisor sama seperti bersikap otoriter, cuma mencari kesalahan Pendidik, serta punya anggapan lebih dari pendidik dikarenakan jabatannya. Kasus pendidik senior condong punya anggapan supervisi adalah gerakan yg tak butuh dikarenakan punya anggapan bahwa udah mempunyai kebolehan & pengalaman yg lebih. Self evaluation ialah salah satu kunci service supervisi dikarenakan dgn self evaluation supervisor serta pendidik akan mengetahui kelebihan serta kelemahan masing-masing sehingga dimungkinkan dapat memperbaiki kekurangan serta meningkatkan kelebihan tersebut dengan cara konsisten menerus.
Dari apakah yg sudah diuraikan di atas, penulis mau mengangkat tema berkaitan Supervisi Pendidikan. Sedang bagian kajiannya yaitu berkaitan manfaat & fungsi, pembuatan supervisi dan berkenaan permasalahan yg barangkali hadir & solusinya.
SUPERVISI PENDIDIKAN
Pengertian Supervisi Pendidikan
Supervisi berasal dari kata supervision yg terdiri dari dua kata adalah nomor satu yg berarti lebih serta vision yg berarti menyaksilkan atau meninjau. Dengan Cara terminologis supervisi sering diartikan yang merupakan serangkaian bisnis pertolongan kepada Pendidik. Sehingga dengan cara etimologis pengertian supervisi memiliki kesamaan dgn pengawasan dalam pengertian lama, merupakan inspeksi sbg gerakan pengecekan yg otoriter.
Nawawi (1988 : 103) menyampaikan bahwa supervisi sbg menyaksilkan atau meninjau dari atas atau menilik serta menilai dari atas yg dilakukan oleh pihak atasan (orang yg mempunyai kelebihan) kepada perwujudan aktivitas serta hasil kerja bawahan. Inspeksi diartikan yang merupakan aktivitas menyelidiki kesalahan para bawahan (Pendidik) dalam jalankan instruksi atau perintah & peraturan dari atasannya.
Supervisi dinyatakan juga sebagai pertolongan yg berwujud pelayanan profesional yg dilakukan oleh kepala sekolah, penilik sekolah, serta pengawas dan supervisor yang lain utk meningkatkan proses & hasil mencari ilmu. Dikarenakan yg dimaksud supervisi merupakan service profesional buat meningkatkan proses & hasil menuntut ilmu, maka bnyk pakar yg memberikan batasan supervisi sbg pertolongan pada staff utk mengembangkan situasi pembelajaran yg tambah baik (Depdikbud, 1975).
Adams and Dickey (1959) memberikan batasan supervise juga sebagai perencanaan acara perbaikan pembelajaran.
Carter dalam Soetopo & Soemanto (1984 : 39) menyampaikan bahwa supervisi merupakan segala business dari petugas sekolah dalam memimpin pendidik & petugas yang lain dalam memperbaiki pembelajaran yg mencakup menstimulir, menyeleksi pertumbuhan jabatan serta perkembangan Pendidik, merevisi keinginan pendidikan dinas pendidikan, bahan, metode, & evaluasi pembelajaran.
Sementara itu Wiles (1987) memberikan batasan supervisi yakni supervision is layanan activity that exits to help teacher do their job better. Menurut Wiles (1987) terdapat tiga elemen dalam aktivitas supervisi yaitu :
o Elemen personil meliputi subjek yg terlibat dalam sebuah situasi supervisi.
o Hal operasional mencakup kegiatan individu & grup yg terlibat dalam sebuah situasi bersama mendayagunakan segala sumber yg datang baik human resource & nonhuman resource guna mencapai hasrat pendidikan serta pembelajaran yg udah ditetapkan.
o Factor material mencakup segala benda baik yg bersifat hard ware ataupun soft ware yg difungsikan buat memperlancar proses pembelajaran.
Proses Pembuatan Supervisi Pendidikan
Proses supervisi yaitu rangkaian kagiatan yg dilaksanakan disaat jalankan supervisi. Menurut Tim Pakar Manajemen Pendidikan (2004 : 53) dengan cara umum proses pembuatan supervisi dilaksanakan lewat tiga step yakni :
1. Perencanaan
Aktivitas perencanaan mengacu terhadap gerakan identifikasi permasalahan. Langkah-langkah yg dilaksanakan dalam perencanaan supervisi ialah :
a) menyatukan data lewat kunjungan kelas, jumpa pribadi atau rapat staf,
b) mengolah data dgn jalankan koreksi kebenaran pada data yg dikumpulkan,
c) mengklasifikasi data sama sesuai bagian permasalahan,
d) menarik rangkuman mengenai permasalahan sasaran serasi dgn keadaan yg sebenarnya,
e) menetapkan teknik yg sesuai dimanfaatkan utk memperbaiki atau meningkatkan profesionalisme Pendidik.
2. Pembuatan
Gerakan pengerjaan yaitu aktivitas riil yg dilakukan utk memperbaiki atau meningkatkan kekuatan Pendidik. Aktivitas pembuatan ialah aktivitas pemberian pertolongan dari supervisor pada Pendidik, supaya sanggup terlaksana bersama efetif pelaksanaannya mesti tepat bersama perencanaan yg udah ditetapkan & tersedia follow up utk menonton keberhasilan proses & hasil pembuatan supervisi.
3. Evaluasi
Gerakan evaluasi yaitu aktivitas buat menelaah keberhasilan proses & hasil pengerjaan supervisi. Evaluasi dilaksanakan dengan cara komprehensif. Sasaran evaluasi supervisi ditujukan pada seluruh orang yg terlibat dalam proses pembuatan supervisi. Hasil dari evaluasi supervisi bakal dijadikan arahan utk menyusun acara perencanan berikutnya. Soetopo serta Soemanto (1984 : 84-85) menyampaikan evaluasi berpedoman kepada ambisi yg sudah ditetapkan & harapan supervisi dirumuskan serasi bersama corak & harapan sekolah.
Prosedur pengerjaan supervisi menempuh tiga tahapan, merupakan jumpa pendahuluan, observasi pendidik yg sedang mengajar, & jumpa balikan (Burhanuddin dkk, 2007 : 36).
Di bawah ini diuraikan berkenaan tiga tahapan tersebut.
• Step Jumpa Pendahuluan
o Supervisi dilaksanakan atas basic kepentingan Pendidik, bukan keperluan kepala sekolah atau supervisor. Buat itu kepada step jumpa pendahuluan kepala sekolah (supervisor) mengupas kapabilitas mengajar yg mau dioptimalkan oleh Pendidik, ditentukan aspek-aspeknya, next time disepakati dengan oleh pendidik & supervisor. Pembuatan supervisi kepada step pendahuluan ini membutuhkan trik supervisor dalam membuat suasana yg menyenangkan, suasana kekeluargaan, kesejawatan, & kehangatan.
o Dgn begitu bakal berlangsung komunikasi yg baik antara supervisor serta Pendidik. Jikalau pendidik telah mengungkapkan apakah yg mau dikembangkan atau kekuatan apakah yg mau dioptimalkan maka disepakati dgn jadi semacam kontrak antara pendidik serta supervisor. Kontrak inilah yg jadi pusat perhatian dalam step observasi kelas & jumpa balikan.
o Aktivitas di dalm step pendahuluan adalah : Supervisor membuat suasana intim serta terbuka, mereview gagasan pembelajaran yg sudah dibuat oleh Pendidik, yg mencakup harapan pembelajaran, bahan, aktivitas menuntut ilmu mengajar, & fasilitas evaluasi, mereview komponen ketrampilan yg dapat di raih oleh pendidik dalam aktivitas menggali ilmu mengaja. Supervisor dengan pendidik memilih serta mengembangkan instrumen observasi yg bakal difungsikan,serta mendiskusikan instrumen tersebut termasuk juga berkaitan trik penggunaannya, & data yg dapat dijaring. Akhirnya berupa kontrak yg disepakati dgn.
• Step Observasi Kelas (Observasi pendidik yg sedang Mengajar)
Observasi kelas teramat butuh dilakukan oleh supervisor. Neagley serta Evan dalam Mantja (1998) mengatakan bahwa observasi serta kunjungan kelas yg diikuti bersama conference (pre & post) ialah tulang punggung supervisi. Terhadap step ini pendidik mengajar di kelas bersama menerapkan komponen-komponen keterampilan yg sudah disepakati kepada jumpa pendahuluan. Sekian Banyak elemen yg mesti diperhatikan dalam pembuatan observasi ini adalah : Catatan observasi mesti komplit, agar analisisnya cocok, objek observasi mesti terfokus terhadap elemen ketrampilan tertentu, tidak cuman rekaman observasi, dalam elemen tertentu supervisor butuh menciptakan komentar-komentar yg letaknya terpisah dgn hasil rekamaan observasi, apabila hadir kata-kata pendidik yg mengganggu proses menuntut ilmu mengajar pun butuh dicatat oleh supervisor, supervisor hendaknya mengusahakan supaya tatkala observasi pendidik tdk gelisah namun berpenampilan dengan cara wajar.
• Step Jumpa Balikan
o Dengan Cara rinci aktivitas supervisor & pendidik sanggup di lihat terhadap penjelasan berikut ini :
o Supervisor berikan penguatan & wujudkan perasaan pendidik dengan cara umum sewaktu mengajar. Faktor ini utk membuat suasana akrab dalam jumpa balikan, mereview maksud pembelajaran, mereview tingkat ketrampilan dan perhatian penting pendidik dalam mengajar,
o Supervisor menanyakan perasaan pendidik berkaitan jalannya pelajaran berdasarkan target serta perhatian mutlak. Pertanyaan diawali bersama hal-hal yg menyenangkan pendidik dikarenakan keberhasilannya, seterusnya dilanjutkan dgn pertanyaan yg dianggapkan kurang berhasil, menunjukkan data hasil observasi yg sudah dianalisis & diinterpretasi awal oleh supervisor, seterusnya berikan dikala pendidik utk menganalisis serta menginterpretasikannya, dengan cara bersama-sama,
o Menanyakan kembali perasaan pendidik mengenai hasil analisis serta interpretasinya, menanyakan perasaan pendidik berkaitan menyaksilkan hasrat yg sebenarnya di raih,
o Menyimpulkan hasil dgn saksikan ambisi yg sebenarnya di raih, next time memastikan dengan ide mengajar yg mendatang baik berupa dorongan utk meningkatkan hal-hal yg belum dikuasai kepada step diawal mulanya (proses mempelajari mengajar yg sudah dilakukan) ataupun ketrampilan-ketrampilan yg butuh disempurnakan.
Fungsi serta Hasrat Supervisi Pendidikan
Arti mutlak supervisi yakni buat meningkatkan kebolehan profesional pendidik dalam meningkatkan proses hasil menuntut ilmu lewat pemberian pertolongan yg terutama bercorak service profesional terhadap Pendidik. Bila proses menuntut ilmu meningkat, maka hasil menuntut ilmu diinginkan pun meningkat. Dgn begitu, rangkaian business supervisi profesional pendidik dapat memperlancar pencapaian maksud aktivitas mempelajari mengajar (Depdikbud, 1986).
Dengan Cara umum supervisi mempunyai kegunaan utk memberikan pertolongan dalam mengembangkan situasi mencari ilmu mengajar yg tambah baik (Wiles, 1987), lewat business peningkatan profesional mengajar (Depdikbud, 1975); menilai kebolehan pendidik yang merupakan pendidik serta pengajar dalam sektor masing-masing guna menunjang mereka laksanakan perbaikan & bilamana dipakai dgn menunjukkan kekurangan-kekurangan buat diperbaiki sendiri (Nawawi, 1983).
Supervisi pendidikan memiliki hasrat juga sebagai berikut :
• Angan-angan umum :
a) Membina beberapa orang yg disupervisi jadi manusia dewasa yg mampu berdiri sendiri.
b) Membina beberapa orang yg disupervisi jadi manusia pembangunan dewasa yg berpancasila.
c) Perbaikan situasi pendidilcan serta pengajaran terhadap biasanya & peningkatan kualitas mengajar serta mempelajari kepada khususnya.
• Angan-angan kusus :
a) Menopang pendidik biar lebih mendalami angan-angan pendidikan yg sebenarnya
b) Meringankan pendidik supaya lebih akan mendalami serta membantu Peserta didik
c) Memperbesar kesanggupan pendidik mendidik Peserta didik utk terjun ke warga
d) Memperbesar kesadaran pendidik kepada kerja yg demokratis & kooperatif
e) Memperbesar tujuan pendidik utk mengembang kan potensi diri
f) Meringankan pendidik buat menggunakan pengalaman yg dipunyai
g) Memperkenalkan karyawan baru pada sekolah
h) Melindungi pendidik dari tuntutan nggak wajar warga
i) Mengembangkan professional Pendidik
Berdasarkan tujuan-tujuan tersebut, supervisi pendidikan berfungsi buat mengkoordinasi, menstimulasi & mengarahkan pertumbuhan Pendidik, mengkoordinasikan seluruhnya business sekolah, melengkapi kepemimpinan sekolah, menambah area pengalaman Pendidik, menstimulasi usaha-usaha yg kreatif, berikan alat serta penilaian yg tetap menerus, menganalisis situasi menggali ilmu mengajar, memberikan wawasan & ketrampilan pendidik & staff lain, mengintegrasikan hasrat pendidikan serta menunjang meningkatkan kebolehan pendidik (Briggs, 1938).
Kendala Supervisi serta Solusinya
seperti gerakan yang lain, supervisi pun memiliki sekian banyak kesukaran baik dalam perencanaan ataupun dalam pelaksanaannya. Permasalahan yg sering dihadapi dalam jalankan supervisi di lingkungan pendidikan basic ialah dengan cara apa kiat mengubah pola pikir supervisor yg bersifat otokrat serta korektif jadi sikap yg konstruktif & kreatif, yakni sikap yg membuat situasi serta kawan kerja di mana pendidik merasa aman & di terima juga sebagai subjek yg bakal berkembang sendiri. Sehingga dalam melakukan kewajibannya, pendidik nggak merasa tertekan serta bakal mengembangkan potensi yg dimilikinya.
Oleh sebab itu, supervisi mesti dilaksanakan berdasarkan data, nyata yg objektif (Sahertian, 2000 : 20).
SIMPULAN Serta SARAN
Supervisi yaitu pertolongan dalam bentuk pelayanan profesional yg diberikan oleh orang yg lebih ahli dalam rangka peningkatan kapabilitas profesional, terutama dalam proses menuntut ilmu mengajar. Adapun angan-angan supervisi yaitu perbaikan proses mencari ilmu mengajar, yg didalamnya melibatkan pendidik serta siswa, lewat serangkaian aksi, bimbingan, & tips. Sedangkan fungsi supervisi yaitu menumbuhkan iklim yg kondusif bagi perbaikan proses serta hasil menggali ilmu lewat serangkaian upaya supervisi pada pendidik dalam bentuk service profesional.
Proses supervisi yaitu rangkaian gerakan yg dilaksanakan dikala supervisi dilaksanakan. Prosedur supervisi bakal dilaksanakan dgn tahapan proses sama seperti berikut, yakni jumpa pendahuluan, observasi pendidik yg sedang mengajar, & jumpa balikan.
Sama sebagaimana aktivitas yang lain, supervisi pula memiliki sekian banyak rintangan baik dalam perencanaan ataupun dalam pelaksanaannya. Supaya tercapai sesuai sama keinginan yg di harapkan, hadir baiknya apabila supervisi dilaksanakan dengan cara berkala & hasil supervisi tersebut dilaksanakan & diperlukan yang merupakan panduan dalam laksanakan perbaikan-perbaikan baik dari sisi ketrampilan Pendidik, ataupun perbaikan metode pengajaran.
diluar itu diinginkan bersama adanya supervisi para personil pengajaran makin sadar bakal pekerjaan & tanggung jawabnya masing-masing sehingga peningkatan kinerja memang lah lantaran kesadaran bukan sebab ketakutan dapat supervisor.
Terima kasih