Pengelolaan Pendidikan dan Supervisi Pendidikan

Pengelolaan Pendidikan dan Supervisi Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar yang di sengaja dirancang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pendidikan bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Salah satunya usaha untuk meningkatkan sumber daya manusia ialah melalui proses pembelajaran di sekolah. Dalam usaha meningkatkan sumber daya pendidikan merupakan guru merupakan komponen sumber daya manusia yang harus di bina dan dikembangkan terus menerus, oleh karena itu supervisi pendidikan sangat penting dalam lingkungan pendidikan karena dengan adanya supervisi guru atau pendidik selalu berupaya dan akan selalu terus menerus mengembangkan diri.
Mengingat pentingnya dan perlunya supervisi, konsep dasar dan hal-hal yang lebih dalam tentang supervisi akan dijelaskan pada makalah ini.

A. Pengertian Supervisi
Supervisi adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran.
Beberapa pengertian supervisi para ahli diantaranya :
  • 1) Mc Nerney (1951:1) melihat supervisi itu sebagai suatu prosedur memberi arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran.
  • 2) Burton dan Bruckner (1955:1) menurut mereka : supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
  • 3) Kimball Wiles menjelaskan supervisi adalah bantuan yang diberikan untuk memperbaiki situasi belajar mengajar di sekolah yang lebih baik.
B. Konsep Supervisi Pendidikan
  • 1) Neagley (1980), dikutip oleh Made Pidarta, mengemukakakan bahwa "setiap layanan kepada guru-guru yang bertujuan menghasilkan perbaikan instruksional, belajar dan kurikulum dikatakan supervisi. Supervisi disini diartikan sebagai bantuan dan bimbingan kepada guru-guru dalam bidang pengajaran.
  • 2) Kimball Wiles (1956) berpendapat bahwa "supervision is an assistance in the development of a better teaching-learning situation" yaitu suatu bantuan dalam pengembangan atau peningkatan situasi belajar mengajar kearah yang lebih baik.
  • 3) N.A.A metembun (1981), merumuskan bahwa supervisi pendidikan adalah pembinaan kearah perbaikan situasi pendidikan.
  • 4) Oteng Sutisna (1982), menjelaskan bahwa pandangan baru tentang supervisi terdapat ide-ide pokok, seperti : menggalakkan pertumbuhan profesional guru, mengembangkan kepemimpinan yang demokratis, melepaskan energi, memecahkan maslah belajar mengajar secara efektif.
C. Prinsip-prinsip Supervisi Pendidikan
  • 1) Ilmiah atau scientific, berarti sistematis, objektif dan menggunakan instrumen.
  • 2) Demokratis, menjunjung tinggi azas musyawarah, memiliki jiwa kekeluargaan yang kuat, sanggup menerima pendapat orang lain.
  • 3) Kooperatif, kerjasama seluruh staf dalam kegiatan pengumpulan data, analisa data, dan perhatian dalam meningkatkan proses belajar mengajar.
  • 4) Konstruktif dan kreatif, membina dan mendorong guru untuk aktif menciptakan suasana agar setiap orang bebas untuk mengembangkan potensi dirinya.
D. Fungsi dan Tujuan Supervisi Pendidikan
Adapun fungsi-fungsi utama dari kegiatan supervisi pendidikan adalah:
  • 1) Menyelenggarakan inspeksi
  • 2) Penelitian hasil inspeksi berupa data
  • 3) Penilaian
  • 4) Latihan
  • 5) Pembinaan
Tujuan supervisi pendidikan adalah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar ke arah yang lebih baik. N.A.Ametembun (1981), merumuskan tujuan supervisi pendidikan sebagai berikut :
  • 1) Membina kepala sekolah dan guru-guru untuk lebih memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya dan peranan sekolah mencapai tujuan itu.
  • 2) Membantu kepala sekolah dan guru-guru mengadakan diagnosa secara kritis terhadap aktivitas-aktivitas dan kesulitan mengajar belajar, serta menolong merencanakan perbaikan.
  • 3) Memperbesar kesanggupan kepala sekolah dan guru-guru untuk mempersiapkan peserta didiknya menjadi anggota masyarakat yang efektif.
  • 4) Meningkatkan kesadaran kepala sekolah dan guru-guru serta warga sekolah lainnya terhadap tata kerja yang demokratis dan kooperatif serta memperbesar kesediaan untuk tolong menolong.
  • 5) Membesar ambisi guru untuk meningkatkan mutu karyanya secara maksimal dalam bidang profesinya.
  • 6) Membantu pimpinan sekolah untuk mempopulerkan sekolah kepada masyarakat dalam pengembangan program-program pendidikan.
  • 7) Melindungi orang-orang yang disupervisi terhadap tuntutan-tuntutan yang tidak wajar dan kritik-kritik yang sehat dari masyarakat.
  • 8) Membantu kepala sekolah dan guru-guru untuk dapat mengevaluasi aktivitasnya dalam konteks tujuan aktivitas perkembangan peserta didik.
  • 9) Mengembangkan "esprit de corps" guru-guru yaitu adanya rasa kesatuan dan persatuan antara guru-guru.
E. Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan
Dalam membantu guru untuk meningkatkan situasi belajar mengajar ke arah yang lebih baik, baik secara kelompok maupun perorangan, tak langsung maupun tatap muka, atau melalui media komunikasi. Beberapa teknik yang dapat dipergunakan oleh seorang supervisor yakni :
  • 1) Kunjungan kelas secara berencana untuk dapat memperoleh gambaran tentang kegiatan belajar mengajar di kelas.
  • 2) Pertemuan pribadi antara supervisor dengan guru untuk membicarakan masalah-masalah khusus yang dihadapi oleh guru.
  • 3) Rapat antara supervisor dengan para guru disekolah, untuk membicarakan masalah-masalah umum yang menyangkut perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan.
  • 4) Kunjungan antar kelas atau antar sekolah,merupakan suatu kegiatan untuk saling menukar pengalaman sesama guru dan kepala sekolah,tentang usaha perbaikan belajar mengajar.
  • 5) Pertemuan-pertemuan di kelompok kerja penilik, kelompok kerja kepala sekolah, dan kelompok kerja guru.
F. Prosedur Supervisi Pendidikan
Secara keseluruhan M.Rifai, menggambarkan prosedur supervisi pendidikan sebagai berikut :
  • 1) Pengumpulan data
  • 2) Penyimpulan atau penilaian
  • 3) Diteksi kelemahan
  • 4) Memperhatikan kelamahan atau meingkatkan kemampuan
  • 5) Bimbingan dan pengembangan
  • 6) Penilaian kemajuan
G. Prilaku Supervisor yang Diharapkan
Salah satu pendukung keberhasilan dalam melaksanakan supervisi pendidikan ialah perilaku supervisor itu sendiri. Faktor the man behind the gun atau faktor manusia dibelakang senjata, mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan supervisi pendidikan. Supervisi yang berhasil adalah mereka yang dapat melaksanakan tugasnya berkenaan dengan diri orang yang disupervisi atau "supervisee" Sifat utama yang harus dimiliki seorang supervisor adalah :

1) Sifat yang berhubungan dengan kepribadian :
  • a. Memperhatikan perbuatan nyata dalam segala hal
  • b. Bertindak sesuai dengan waktu dan tempatnya dalam segala hal
  • c. Keterbukaan, tidak menyembunyikan sesuatu yang dirahasiakan
  • d. Tidak kehabisan inisiatif, penuh prakarsa
  • e. Tekun dan ulet dalam mengerjakan pekerjaan
  • f. Mempunyai daya tahan dan psikis yang tinggi, tidak cepat putus asa.
2) Sifat yang berhubungan dengan profesi (Edgar H.Schein (1972):
  • a. Seorang profesional harus bekerja full time di bidang profesinya dan sebagai sumber penghidupan
  • b. Seorang profesional memiliki motivasi yang kuat untuk bekerja di bidangnya
  • c. Memiliki keterampilan khusus dan pengetahuan yang diperoleh melalui pendidikan yang cukup lama
  • d. Membuat keputusan-keputusan untuk kepentingan kliennya
  • e. Pelayanan berdasarkan kebutuhan objektip dari klien
  • f. Seorang profesional harus berorientasi pelayanan terhadap klien
  • g. Menjadi anggota organisasi profesi
  • h. Memiliki pengetahuan yang spesifik
  • i. Tidak boleh mengiklankan keahliannya untuk mendapatkan pasaran luas.
3) Sifat-sifat supervisor yang dikehendaki orang yang disupervisi:
  • a. Mempunyai perhatian terhadap segala kegiatan di sekolah
  • b. Bersikap simpatik, dan mepunyai perhatian terhadap murid dan guru
  • c. Mempunyai sikap terbuka, yang tidak apriori menolak pendapat orang lain
  • d. Mempunyai daya humor, tidak cepat tersinggung
  • e. Percaya diri atau self confidence
  • f. Tidak terlalu mencari masalah-masalah kecil
  • g. Dapat mengajak dan menimbulkan rasa ingin tahu pada yang disupervisinya
  • h. Kritis tapi membangun
  • i. Luas pengetahuan tentang pendidikan, organiassi dan administrasi
  • j. Memiliki ide-Ide baru
  • k. Fisik sehat, terpelihara, serta berpakaian rapi.
Kesimpulan
Bahwa guru-guru secara profesional memerlukan bantuan supervisi pendidikan perlunya supervisi disebabkan perubahan yang terus menerus yang menurut pengembangan sumber daya guru agar terus bertumbuh dalam jabatannya agar guru dapat bertambah baik pribadi maupun profesi diperlukan pola pelayanan supervisi, pendekatan dan berbagai teknik supervisi pendidikan.

Saran
Setiap pendidik seharus nya dapat senantiasa mengembangkan diri demi tuntutan profesionalisme kerjadian supervisior seharusnya dapat menjalankan tugasnya dengan lancar.

DAFTAR PUSTAKA
- TIM DOSEN MKPP UPI, (2008) Pengelolaan Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Tasikmalaya.
- Prof. Drs. Piet. A. Sahertian, (2000), Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan, PT. Rineka Cipta, Jakarta.


Artikel Terkait
share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Srima Pom Mini, Published at 22.27