Lepaskan Keterkaitan Kepada Kaum Kafir

Lepaskan Keterkaitan Kepada Kaum Kafir

Firman Allah swt dalam QS.anNisa [4] : 144) yang artinya : hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Ingatlah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyaksikanmu).

Allah swt sering memberi peringatan kepada orang-orang yang beriman agar hidup mandiri, tidak tergantung pada orang-orang kafir. Segala jenis orang kafir termasuk kaum munafiq harus dihindari untuk dijadikan teman dan mitra. Mereka berhati busuk, selalu ingin mendapatkan keuntungan yang besar dengan memeras keringat orang-orang islam. Pada abad 19 dan 20 banyak negara-negara yang berpenduduk islam dijajah orang-orang kafir. Termasuk indonesia yang dijajah ratusan tahun. Setelah mereka merdeka, keterkaitan dan keterganungan kepada kaum kafir masih kental. Kta masih mengharapkan Amerika dan sekutunya memberi bantuan. Padahal yang namanya kafir adalah orang-orang jahat. Secara tidak langsung mereka masih menjajah umat islam melalui tangan-tangannya berupa para pemimpin munafiq di negeri-negeri muslim.

Kekayaan alam di negri islam pada umumnya sungguh melimpah; di Indonesia tanahnya subur, bisa menumbuhkan berbagai tanaman kayu, palawija dan rempah. Di mana-mana bisa hidup berbagai binatang ternak yang dapat di konsumsi. Di dalamnya terdapat logam mulia dan berharga. Tetapi yang menikmati nya hanya segelintir orang, yaitu kaum kafir di luar negri, para pemimpin munafiq dan orang kaya yang melupakan hak rakyat dlu’afa.

Negara-negara arab yang mayoritas penduduk muslim dan penghasil minyak sudah lama didekati, dibujuk oleh negara-negara adidaya. Mereka tidak kuasa penuh untuk mengelola kekayaan alamnya, sehingga tidak berdaya mengendalikan policy yang menguntungkan umatislam di seluruh dunia.

Firman Allah, “hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang di luar kalanganmu sebagai teman kepercayaan, karna mereka tidak henti-hentinya membuat kemadlaratan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang di sembunyikan mulut mereka lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat kami jika kamu memahami nya. Beginilah kamu. Kamu menyukai mereka padahal mereka tidak menyukaimu....”(QS. Ali ‘Imran[3] : 118-119). “janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Memelihara diri dari sesuatu yang di takuti dari mereka. Dan Allah memerintah kan kamu terhadap siksa dari sisi-Nya dan hanya kepada allah kembali (mu)” (QS. Ali ‘imran [3] : 28).

Dzikra di atas menunjukan bahwa orang yang beriman dilarang menjadikan orang kafir sebagai wali (teman akrab atau pelindung) dalam urusan kecil apa lagi dalam urusan negara. Jika bertindak demi kian Allah akan menurunkan Adzab berupa bencana dan kesusahan di dunia, serta di akhirat akan mendapat siksa yang lebih menyakitkan.
Maka dari itu untuk kalian yang masih merasa bekerja di orang yang mungkin bisa dilihat dengan kasat mata bahwa ia itu tipe orang munafik atau juga bisa disebutt orang kafir, jauhilah dari mulai sekarang.



Artikel Terkait
share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 23.46