Hidup Dengan Aqidah dan Perjuangan | tausyah

Hidup Dengan Aqidah dan Perjuangan | tausyah

Hidup di dunia ini singkat adanya. Dalam kesempatan yang singkat ini, hidup tanpa aqidah itu sama sekali tak akan berguna, ibarat melangkah tanpa cinta, berjalan tanpa arah tujuan, berlari tanpa mengerti apa yang mesti digapai, sia-sialah hidup yang tak dilandasi dengan hiasan aqidah dan perjuangan hidup.

Aqidah berarti ikatan atau buhulan, keterikatan pada satu-satunya pengaman dalam hidup. Inilah yang menjadi sumber penyerahan diri manusia secara total. Seorang ulama besar pernah menggambarkan misalkan kamu sedang terapung-apung di tengah lautan yang luas, kamu sudah pasti tenggelam. Saat itu, hanya ada satu yang bisa menolong kamu yaitu seorang nelayan yang jauh disana terlihat oleh matamu, kamu tidak punya pilihan lain untuk selamat, kecuali menunggu nelayan itu sampai dihadapan matamu, walaupun nelayan itu belumtentu bisa melihat kamu. Tapi keyakinan itulah yang menjadi faktor terpenting dalam menghadapi kehidupan ini.

Dalam kehidupan yang sangat keras, begitu banyak kenyataan alam yang terjadi, yang dianggap oleh manusia sebagai penyelamat bagi mereka. Harta yang melimpah, kedudukan, kemuliaan, pangkat atau jabatan, ilmu pengetahuan, kehormatan seseorang, dianggap bisa menyelamatkan kehidupan manusia. Hendaknya janganlah terpesona dengan segala hal yang ada didunia, bahkan sampai terjatuh, karena saat itulah syaitan-syaitan dengan segala bentuk dan macam rupanya, terus-terusan merayu, menggelincirkan aqidah agar hidupmu manusia menjadi sesat dan gelap. Dan lebih celakanya lagi, karena aktifitas syetan-syetan tak mengenal menyerah atau serah jabatan atau juga ganti periode.

Perlu pula sekiranya sesekali kita menguji kemantapan aqidah kita, sebab, dirasa sudah mantap dan kokoh, ternyata masih rapuh, bahkan hampir-hampir roboh. Kalau perlu, datangilah tempat-tempat godaan dan cobaannya, serta sampaikanlah kebenaran tanpa ada rasa takut. Itu salah satu cara untuk menguji aqidahmu, sebab, dalam khidupan masyarakat akan kita temui begitu banyak kejanggalan yang tak sesuai dengan aqidah islam yang kita yakini sekarang ini. Dan carilah pengetahuan dari Al-Qur’an dan Hadist dalam bertindak sesuatu.

Teruslah memupuk keimanan dan aqidah dengan selalu membaca Al-Qur’an agar kamu hidupmu bisa menjadi lebih terkontrol dan tidak mudah untuk terbawa akan pesona orang lain, kokohkan iman dan takwa serta aqidah dalam dadamu. Bacalah tentang kehidupan dan tanda-tanda alam ini, termasuk manusia itu sendiri, lakukanlah dengan terus-menerus tanpa henti, tanpa harus pernah merasa bosan. Sampai kamu tiada, kau harus terus memelihara, menumbuhkembangkan aqidah dan keimanan dalam hatimu.

Sekali-kali janganlah kau mengira bahwa dengan bertambahnya usiamu, akan makin sedikit ujian yang bakal dihadapi. padahal semakin bertambahnyah usiamu semakin banyaklah ujian yang engkau hadapi. Kau saksikanlah sekelilingmu, betapa orang-orang miskin berebut kekayaan, orang kaya berebut kekuasaan, bahkan sampai ulama pun digoda untuk berebut pengakuan, pengikut dan fasilitas. Inilah yang dimaksud dengan hubbul jaah (cinta kemuliaan), bahkan sampai menjelang matipun, kita akan terus digoda syaitan agar mengakhiri ajal dalam keadaan ketidakimanan.

Bersamaan dengan makin kokohnya aqidahmu itu, akan makin bermekaran pula cintamu pada Dzat Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang. Sudah merupakan kodrat manusia, bila mencintai sesuatu tentu dia ingin berjumpa dengan apa yang dicintai tersebut. Ia akan selalu merindukannya, bahkan akan terkenang-kenang dan terbayang-bayang. Jadikanlah Dzat Yang Maha Sempurna itu kekasihmu yang terakhir. Ingatlah Dia saat akau berbaring, saat kau berdiri, saat kau sujud, saat kau rukuk, kapanpun dan dimanapun engkau berada. Sesungguhnya, jika engkau dekat, Dia pun dekat, jika engkau jauh, maka Dia pun jauh. Dan orang yang cinta dunia dan kemegahan tak akan ingin berjumpa dengan Allah.. dan pasti takut mati.

Dan sesungguhnya, jika cintamu pada-Nya begitu tulus, ikhlas, suci dan bersih adanya, maka segala apapun yang diperintahkan menjadi begitu ringan terasa, tak ada keterpaksaan untuk menjalankannya, apalagi terbelenggu dengan perintah-perintahNya. Jika engkau cinta kepada Allah SWT, maka Allah SWT akan melimpahkan cinta kepada kita. Dan ketahuilah, jika Allah SWT sudah mencintai kita, kita akan dikarunia ketenteraman yang hakiki, kesejahteraan yang abadi, kedamaian yang murni. Dan dengan jiwa kita yang tenteram itu, kita tidak akan pernah khawatir terhadap segala apapun yang akan terjadi pada diri kita.

Yang kita khawatir adalah, apabila apa yang kita korbankan justeru tidak diridloi oleh Allah SWT, kekasih kita, amal yang selama ini kita kerjakan, tidak disukai Allah SWT, ilmu yang selama ini kita punya, tidak dimanfaatkan di jalan Allah. Sebab inilah bencana bagi kehidupan ktia di dunia apalagi di akhirat kelak. Bukankah Allah SWT sudah berfirman :

Maka dekatkanlah dirimu sedekat-dekatnya dengan-Nya, selalulah merasa, bahwa Dia ada di dekatmu. Dia menyaksikan seluruh perbuatan apapun yang kau kerjakan. Bahkan, niat yang baru terdetik dalam hatimupun Dia telah tahu. Dan jangan sekali-kali merasa bahwa pengabdian, perjuangan dan pengorbanan yang kau lakukan selama ini sudah cukup adanya. Kau harus selalu merasa kurang. Lihatlah betapa shalatmu, puasamu, dzikirmu, istighfarmu, syukurmu, masih begitu jauh jika kau bandingkan dnegan apa yang telah kau terima selama ini dari-Nya. Dan ingatlah, bahwa kita harus mempertanggungjawabkan terhadap segala nikmat yang telah kita terima. Firmannya:
Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu. (QS. At-Takatsur ayat 8)
Memang, dalam usahamu untuk menumbuhkembangkan aqidah itu akan begitu banyak rintangan yang dihadapi, tak ringan pula cobaan yang bakal menghadang dan sudah barang tentu, berat ujian yang ada. Namun, tetap tegarlah dalam melangkah, sebab selamanya kau tidak akan pernah merasakan manisnya sebuah keberhasilah sebelum merasakan betapa pahitnya perjuangan dan pengorbanan itu. Dan dengan aqidah yang mantap, perjuagnan sebeart apapun akan terasa ringan, segetir apapun cobaan yang menimpa, justeru manis untuk diresapi. Itulah yang disebut dengan khalawatul iman, yang diirikan oleh umat lain yang tak beriman. Sekali lagi ingatlah dan tancapkan dalam hatimu sebuah keyakinan, bahwa hanya dengan aqidah dan perjuangan sajalah, hidupmu yang singkat ini akan punya arti dan nilai tersendiri, baik itu di mata manusia, apalagi di mata Allah SWT, Dzat yang paling patut untuk kita cintai, di atas segala sesuatu yang patut kita cintai. Dialah samudera kasih sayang, luasnya melebihi seluruh luas hamparan langit dan bumi.

Akhirnya, kita hanya saling berdo’a saja, mudah-mudah bisa bermanfaat bagi para pembaca dan bisa menjadikan sebuah motivasi hidup kedepannya, serta mampu memberikan gagasa-gagsan terhadap teman-teman para pembaca. Akhirul kalam. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.


Artikel Terkait
share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 13.32