Nikmat Alloh Yang Paling Besar

Nikmat Alloh Yang Paling Besar

Konsep pidato khutbah berikut membahas tentang Nikmat Alloh Yang Paling Besar. Walaupun singkat mudah-mudahan menjadi referensi bacaan yang bermanfaat :

Assalamu’alikum warohmatullohi wabarakaatuh.
Untuk mengawali jumpa kita lewat mimbar kuliah tujuh menit ini marilah kita terlebih dahulu mengungkapkan puja dan puji syukur kehadirat Allah swt. Atas limpahannya rahmat-Nya, sehingga kita masih bisa bertemu muka dalam forum ini tanpa ada halangan suatu apapun.
Shalwat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad saw., karena dengan ajarannya kita bisa membedakan yang hak dan yang bathil, berkat hidayah Allah.

Semua insan hidup di muka bumi ini selalu mendambakan akan kenikmatan yang terbesar. Dan kiranya semua orang Islam tentunya merasakan kenikmatan yang terbesar kita terima, yaitu agama Islam yang tercinta ini. Islam satu-satunya nikmat yang terbesar, untuk itu patut kita syukuri karena kita termasuk hamba Allah yang beragama Islam. Setelah Islam, maka Al-Qur’an merupakan nikmat yang terbesar, karena denagan Al-Qur’an kita bisa mengkaji ajaran Islam yang sebenarnya. Dan memang Al-Qur’an merupakan petunjuk bagi hamba Allah yang bertakwa.

Kita sebagai umat Nabi akhir zaman, yakni nabi besar Muhammad saw., merupakan kenikmatan yang terbesar, karena dengan menyebarnya Islam ke penjuru pelosok dunia, maka kita bisa membedakan yang hak dan yang bathil. Dan memang Nabi saw. Merupakan uswatun hasanah yang patut kita teladani dalam kehidupan ini. Mudah-mudahan kita termasuk umat beliau yang setia kepadanya.

Maka sahabat Nabi Umar ra berkata:
Kenikmatan yang terbesar ada enam: Islam, Al-Qur’an, Muhammad Rasullulah, sejahtera, tertutup aibnya, dan kecukupan diri dari ketergantungan terhadap manusia dalam manusia dalam urusan duniawi.
Adapun mengenai Islam, Al-Qur’an, dan Muhammad Rasullulah, maka kita semua di anjurkan agar senantiasa membaca Ayat yang berbunyi:
Aku rela Allah Tuhanku, Isalam agamaku, Muhammad saw. Rasul dan nabiku, Al-Qur’an menjadi pedoman hukum dan panutanku.
Sedangkan hadits Nabi saw. Yang menunjukan tentang ketergantungan diri terhadap orang lain dalam urusan kedunian adalah sebagaimana bunyinya: Dalam hadits Qudsi Tuhanmu berfirman:

Wahai bani Adam, habiskanlah waktumu untuk beribadah kepada-Ku, maka aku penuhi hatimu kekayaan dan dua tanganmu dengan rezeki:wahai bani Adam janagankan engkau menjauh dari-ku (kalu menjauh) maka aku penuhi kefakiran dan dua tanganmu dengan kerepotan. (HR.Thabrani dan Al-Hakim dari An-Naas).
Kiranya cukup sampai disini materi tentang nikmat Alloh paling besar yang bisa kami sampaikan lewat forum kuliah tujuh menit. Semoga kita semua termasuk hamba Allah yang benar-benar mensyukuri atas karunia yang telah diberikan kepada kita semua. Kurang lebihnya mohon maaf.

Wassalamu’alaikum waramatullahi wabarakaatuh.
Selain itu baca pula hakikat ikhlas dalam beribadah mudah-mudahan dapat bermanfaat.


Artikel Terkait
share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 00.39